• Kesatria Muslim

  • Kesatria Muslim's Stats

    • 18,151 Kesatria
  • Kesatria Muslim’s Handbook

  • Categories

  • Cloud

  • Calendar

    October 2010
    S M T W T F S
     12
    3456789
    10111213141516
    17181920212223
    24252627282930
    31  
  • Kesatria Muslim’s Top Articles

Kesatria Muslim’s Guestbook

[slideguest id=2810246167509126492&w=550&h=425]

Silahkan mampir dan perkenalkan diri antum sejenak..

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR part 1 : “Kenapa Harus Berdakwah?”

Oleh : Iqdam Aziez bin Musthofa

 

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh..

“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang dzalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa ALLAH amat keras siksanya”. (QS. Al-Anfal/8 : 25)


 

 

Saudara-saudaraku, para Kesatria Muslim, semoga ALLAH merahmati kalian,

Saya berharap tulisan ini mampu membangkitkan semangat kita dan menjaga agar semangat itu terus berkobar dalam diri kita. Semangat untuk berdakwah. Insya ALLAH tulisan ini akan saya lanjutkan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar part 2 dan part 3.

[A]. Realita Kehidupan di Zaman Ini

Lihatlah orang-orang di sekitar kita. Di lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah/kampus atau lingkungan kerja antum. Lihatlah maksiat telah tersebar dalam masyarakat Islam. Lihatlah bagaimana mereka meremehkan sholat dan perintah-perintah wajib lainnya. Lihatlah bagaimana pergaulan remaja sekarang yang sudah menyerupai pergaulan kaim jahiliyah, pergaulan pengikut syaitan dan pergaulan kaum kuffar. Na’udzubillah. Saya sendiri telah sering melihat bagaimana para mahasiswa/pelajar yang dengan bangga meminum khamr di depan para juniornya, bagaimana para mahasiswi saling berlomba memamerkan aurat mereka dan bagaimana para karyawan perusahaan meninggalkan sholat dengan alasan lelah bekerja.

Dan lihatlah betapa banyak orang tua yang tidak memperhatikan agama anaknya, betapa banyak kakak, kakak kelas, mahasiswa senior, karyawan senior yang tidak bisa dijadikan contoh yang baik bagi adik-adiknya.

Lihat dan dengarkanlah betapa banyak dan kuatnya orang-orang yang menyeru ke dalam kebathilan, terutama melalui media massa seperti media cetak, elektronik (khususnya televisi) dan media internet.

Allah berfirman,

“Mereka hendak menipu ALLAH dan orang-orang yang beriman padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah/2 : 9)


 

[B]. Sikap Kita Sebagai Sesama Muslim

Wahai para kesatria muslim, sesungguhnya sebab-sebab merajalelanya kemungkaran kembali pada dua perkara, yaitu :

  1. Lemahnya agama dan kuatnya orang-orang yang menyeru ke dalam kebathilan.
  2. Lemahnya amar ma’ruf nahi munkar dan adanya mudahanah (penipuan yang mengatasnamakan agama)

Lalu apakah sikap kita? Jangan sampai kemungkaran itu menular ke diri kita, ke keluarga kita dan ke orang-orang yang kita sayangi. Jangan sampai adzab yang ALLAH turunkan kepada mereka, menimpa kita juga.

Silahkan antum baca kembali ayat di awal tulisan ini. Syaikh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi mengatakan, “Ayat ini (Al-Anfal : 25) sebagai peringatan lain yang amat besar bagi kaum muslimin, agar mereka tidak meninggalkan ketaatan kepada ALLAH ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, serta tidak meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar. Sebab jika mereka meninggalkannya, maka kemungkaran akan menyebar dan kerusakan akan meluas. Bila kondisi sudah demikian, maka adzab pun akan diturunkan kepada seluruh komponen masyarakat baik yang sholih maupun yang thalih (keji), yang berbuat kebajikan maupun yang berbuat kejelekan, yang adil maupun yang zhalim. Dan jika ALLAH menurunkan siksa, maka siksa-Nya amat pedih, tidak seorang pun yang kuat menahan siksa tersebut. Untuk itu hendaknya kaum muslimin menjauhinya dengan cara melaksanakan ketaatan kepada ALLAH dan Rasul-Nya”. (Kitab Aisarut Tafsir).

Apakah kita mau adzab yang ALLAH ‘Azza wa Jalla turunkan untuk orang-orang yang bathil, baik itu tsunami, letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir bandang atau apapun bentuknya, menimpa kita?

Jadi, apakah kita diam saja?


[C]. Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

 

Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi mengatakan, “Ketahuilah, bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah poros yang paling agung dalam agama. Ia merupakan tugas penting yang karenanya ALLAH mengutus para Nabi. Andaikan tugas itu dihilangkan, maka akan muncul kerusakan di mana-mana dan dunia akan hancur.”

Di antara keutamaan-keutamaan amar ma’ruf nahi munkar adalah :

[1]. Termasuk kewajiban paling penting dalam Islam

[2]. Salah satu bentuk Iqamatul Hujjah (penyampaian hujjah, keterangan yang jelas akan kebenaran dari ALLAH).

ALLAH berfirman, “Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah ALLAH setelah Rasul-rasul itu diutus. ALLAH Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa/4 : 165).

[3]. Sebab keutuhan, keselamatan dan kebaikan bagi masyarakat

[4]. Sebagai faktor yang bisa mengundang pertolongan, kemuliaan dan kekuasaan di muka bumi.

[5]. Salah satu sifat pemimpin (penguasa) pilihan ALLAH.

Sebagaimana firman ALLAH, “ALLAH pasti menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya, sesungguhnya ASLLAH Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di muka bumi, mereka mengakkan sholat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah dari yang munkar dan kepada ALLAH lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj/22 : 40-41)

[6]. Menolak marabahaya, laknat dan adzab dari ALLAH.

[7]. Terlepas dari tanggungan kewajiban untuk melaksanakannya.

ALLAH berfirman, “Maka berpalinglah engkau dari mereka dan sekali-kali engkau tidaklah tercela.(QS. Adz-Dzariyat/51 : 54)

[8]. Membantu saudara seiman untuk melaksanakan kebajikan sebagai realisasi dari firman ALLAH, Dan tolong-menolonglah kalian dalam melaksanakan kebajikan dan taqwa. Dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.(QS. Al-Maidah/5 : 2)

[9]. Sebagai wujud dari menyayangi orang lain.

 

Rasulullah bersabda,“Orang-orang menyayangi orang lain, mereka disayangi oleh (ALLAH) Yang Maha Penyayang. Maka sayangilah orang yang berada di bumi niscaya kalian disayangi (ALLAH) yang berada di langit…”(Shahih. HR. Ahmad. At-Tiormidzi, Abu Dawud. Al-Hakim dari shahabat Abdullah bin ‘Amr)

 

10. Termasuk shodaqoh, termasuk sifat orang sholih dan lain sebagainya. Masih banyak lagi keutamaannya.


[D]. Bahaya Meninggalkan Mar Ma’ruf Nahi Munkar

[1]. Timbul kerusakan-kerusakan di muka bumi, di antaranya :

a. Maksiat merajalela, karena para pelaku maksiat dan dosa semakin bernyali untuk melakukan perbuatan nistanya.

b. Hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, karena jarangnya ahli agama yang menyebarkan ilmu dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

c. Perbuatan jelek akan terlihat wajar, baik, bahkan indah di mata khalayak karena diamnya orang-orang yang mampu berdakwah.

[2]. Mendapat laknat dan kemarahan dari ALLAH ‘Azza wa Jalla.

Rasulullah saw bersabda, “Demi Dzat yang diriku berada di tanganNya. Hendaklah kalian benar-benar melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Dan Hendaklah kalian benar-benar mengambil tangan orang yang bodoh dan membawanya kepada kebenaran atau ALLAH benar-benar akan memukul hati sebagian kalian dengan sebagian lainnya, kemudian melaknat kalian sebagaimana ALLAH melaknat mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/161)

[3]. Mendapat adzab dari ALLAH ‘azza wa jalla

Dari sahabat Abu Bakar ra, beliau berkata: sesungguhnya kami pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang melakukan kedzaliman, kemudian mereka tidak mencegah orang itu, maka ALLAH akan meratakan adzab kepada mereka semua. (Shahih. HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

[5]. Tidak dikabulkan doa (permintaan) seorang hamba

Rasulullah bersabda,”Demi Dzat yang diriku di tanganNya, hendaknyakalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu, maka sungguh ALLAH akan mengirimkan kepada kalian siksa-Nya kemudian kalian berdo’a kepada-Nya akan tetapi ALLAH tidak mengabulkan do’a kalian.” (Shahih. HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Dan masih banyak lagi bahaya yang ditimbulkan jika kita meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar. Wahai saudaraku, apakah itu belum cukup mengobarkan semangat kita untuk berdakwah?

Apakah itu belum cukup menggerakkan hati dan tubuh kita untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar?


[E]. Hukum Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Hukum menegakkan amar ma’ruf nahi munkar ada 2, yaitu :

[1]. Fardhu kifayah, berdasarkan firman ALLAH :

“Dan hendaknya ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh(berbuat) ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS, Ali-Imran/3 : 104)

Maka sesungguhnya pemerintah wajib menunjuk segolongan orang yang mampu dan siap untuk tugas ini, terutama orang yang memiliki ilmu, pemahaman yang benar dan sikap hikmah. (Lihat Kitab Qawai’d wa Fawa-id)

[2]. Fardhu ‘Ain, hal ini berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak, diantaranya:

“Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu maka dengan lisannya…” (HR. Muslim)

Rasulullah juga bersabda dalam khutbahnya, “Ingatlah, jangan sekali-kali rasa segan kepada manusia menghalangi seseorang mengatakan kebenaran jika ia mengetahuinya.”

Imam An-Nawawi mengatakan, “Sesungguhnya amar ma’ruf nahi munkar adalah fadhu kifayah, kemudian terkadang menjadi fardhu ‘ain jika pada suatu keadaan dan kondisi tertentu tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia.” (Syarah Shohih Muslim).

Semoga tulisan ini cukup untuk menggerakkan hati dan tubuh kita semua dan mengobarkan api semangat untuk beribadah dan ber-amar ma’ruf nahi munkar.



WAHAI KESATRIA MUSLIM, LALU KENAPA KITA MASIH DIAM?

MENGAPA KITA MASIH BERTANYA, “KENAPA HARUS BERDAKWAH?”


Lalu bagaimanakah kita berdakwah?
Apakah yang harus kita lakukan sebelum kita berdakwah? 
Insya ALLAH jawabannya akan ada di Amar Ma’ruf Nahi Munkar part 2.