FIQIH
Dlm Shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa bulan muharram dan sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat lail.”
SUNNAH-SUNNAH DALAM SHALAT MALAM :
[1]. Sebaik-baik jumlah raka’at dalam shalat lail adalah 11 RAKA’AT atau 13 RAKA’AT dengan pengerjaan shalat yg lama..
Berdasarkan hadits Rasulullah saw :
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat lail sebanyak 11 raka’at, maka yg demikian itu adalah shalat beliau” (Shahih Bukhari no. 1147)
“Rasulullah shalat malam sebanyak 13 raka’at” (muttafaq ‘alaih)..
[2]. Disunnahkan bagi orang yg mengerjakan shalat lail untuk BERSIWAK dan MEMBACA AYAT-AYAT T’AKHIR DARI SURAH ALI IMRON mulai dari firman Allah (yg arti’a) :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumu dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” ( Ali Imran : 190)
Dibaca sampai akhir surat..
[3]. Disunnahkan kpda orang yg mengerjakan shalat malam untuk BERDOA dengan doa yg shahih yg diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam..
Antum bs lihat hadits’a pada shahih Bukhari no. 1120, 6317, 7385 dan Muslim no. 2717..
[4]. Sunnah MEMULAI shalat lail dengan 2 RAKA’AT YG RINGAN (pendek). Hal itu dilakukan hingga datangnya semangat untuk memanjangkan raka’atnya setelah 2 rakaat yang pendek tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila salah seorang diantara kalian mendirikan shalat lail hendaklah membuka shalatnya dengan shalat 2 raka’at yang ringan (maksud’a : membaca surat-surat yg pendek)..
(H.R. muslim)
[5]. Merupakan sunnah, memulai shalat malam dengan DOA YG SHAHIH dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam..
Antum bs lihat hadits’a pada shahih Muslim no. 770, sunan Abu Dawud no. 767, sunan Ibnu Majah no. 1357..
[6]. Disunnahkan untuk MEMANJANGKAN shalat malam.
Rasulullah saw ditanya: “Shalat apakah yang paling baik?” Rasulullah menjawab : “Yang panjang qunutnya (lama berdirinya).” (shahih Muslim no.756)
Perlu ditekankan dsini bahwa yg dimaksud panjang qunut’a adlh lama berdiri’a.. (antum bs lihat penjelasan’a dlm Fathul Baari oleh Ibnu Hajar hal. 305)
[7]. Disunnahkan untuk BERTA’AWUDZ (minta perlindungan kepada Allah) ketika membaca ayat tentang adzab, MEMOHON RAHMAT kpd Allah ketika membaca ayat tentang permohonan, dan BERTASBIH ketika membaca ayat-ayat yang mengandung pujian tentang keMahasucian Allah :
B’dasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca (ayat) dengan tartil apabila beliau melewati satu ayat tasbih maka beliaupun membaca tasbih. Apabila melewati ayat permohonan (tentang rahmat) maka beliaupun memohon. Dan apabila melewati ayat memohon perlindungan, maka beliaupun memohon perlindungan (bertaawudz)…” (H.R. Muslim)
Demikan amalan” sunnah dlm shalat malam yg bs saya cantumkan, walau “hanya” sunnah, tp alangkah baik’a jika kita mengamalkan’a dgn baik..
dan bagi yg merasa susah untuk bgn malam untuk shalat lail, saya punya sdkit tips buat antum,
SEBAB-SEBAB AGAR DIBERI KEMUDAHAN UNTUK SHALAT MALAM :
[1]. Berdoa
[2]. Menjauhkan (diri) dari begadang
[3]. Tidur di siang harinya
[4]. Meninggalkan kemaksiyatan
[5]. Berkeinginan diri yang kuat untuk melakukan shalat malam
JADI, BUKANKAH ANTUM SANGGUP MENJALANKAN AMALAN-AMALAN SUNNAH DI ATAS..?
SANGGUPKAH KALIAN WAHAI PARA KESATRIA MUSLIM..?
(artikel yang saya tulis di Facebook, dalam rubrik —Kesatria Muslim’s Handbook–)
Filed under: Fiqh, Islam | Tagged: Kesatria Muslim's Handbook, Malam, Shalat, Sunnah | Leave a comment »